2. Pertanaman Umum
1. Pertumbuhan Setiap Organ
(1) Badan Tanaman
Daun, batang, dan akar merupakan organ untuk pertumbuhan disebut sebagai organ vegetatif.
Bunga dan buah merupakan organ untuk menghasilkan anakan disebut sebagai organ generatif.
(2) Pertumbuhan Vegetatif dan pertumbuhan Generatif
Pertumbuhan terbagi dalam pertumbuhan vegetatif dan generatif.
Pertumbuhan vegetatif adalah pertumbuhan yang terjadi pada organ vegetatif (daun, batang, akar, dll.)
Pertumbuhan generatif adalah pertumbuhan untuk menghasilkan buah dan benih.
Syarat dan proses peralihan dari pertumbuhan vegetatif ke pertumbuhan generatif berbeda-beda tergantung jenis tanaman.
(3) Fotosintesis
Tanaman melakukan fotointesis.
Proses fotosintesis memerlukan cahaya, karbon dioksida CO2, dan air H2O.
Tanaman membuat bahan karbohidrat melalui proses fotosintesis.
Pada umumnya proses fotosintesis lebih banyak dilakukan jika cahayanya semakin kuat.
(4) Pernapasan
Tanaman melakukan pernapasan yang lebih banyak, saat tanaman tumbuh secara pesat atau dalam kondisi bersuhu udara tinggi.
Dalam kondisi suhu udara pada malam tinggi, maka akan lebih banyak melakukan pernapasan dan karbohidrat yang telah dibuat pada siang hari akan dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, sehingga jumlah karbohidrat yang ditampung pada tanaman akan berkurang.
(5) Transpirasi
Tanaman mengeluarkan air dari stoma di daun, hal ini disebut transpirasi.
(6) Penyerapan nutrisi dan air
Tanaman menyerap nutrisi dan air yang berada di dalam tanah dari akar.
(7) Pembentukan pucuk bunga
Setelah sejumlah tahap pertumbuhan vegetatif selesai, pertumbuhan generatif akan dimulai, kemudian pucuk bunganya terbenuk. Hal ini disebut difrensisasi pucuk bunga.
Difrensisasi pucuk bunga terdiri dari 2 jenis berikut:
1. Difrensisasi secara teratur, setelah sejumlah tahap pertumbuhan selesai. Contoh: tomat
2. Difrensisasi dengan dipengaruhi perubahan lingkungan, seperti suhu udara dan lamanya penyinaran matahari. Contoh: lobak, bayam
Tanaman hari pendek adalah tanaman yang difrensisasi pucuk bunganya terjadi jika lama waktu gelap menjadi lebih panjang daripada lama waktu tertentu (atau waktu terang menjadi pende). Contonya buah stroberi dan krisan
Tanaman hari panjang adalah tanaman yang difrensisasi pucuk bunganya terjadi jika lama waktu gelap menjadi lebih pendek daripada lama waktu tertentu (atau lama waktu terang menjadi lebih lama). Contohnya adalah bayam.
Ada juga tanaman yang difrensisasi pucuk bunganya terjadi jika suhu udara menjadi rendah. Contohnya adalah lobak, kol, dan brokoli.
2. Sistem Penanaman Dan Tipe Penanaman
(1) Tata cara penanaman
Tata cara penanaman adalah cara berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan di lahan dan urutan budidayanya
(2) Tipe penanaman
Dalam satu jenis tanaman, ada kala waktu budidaya dan cara budidaya berbeda. Hal ini disebut sebagai tipe penanaman.
Misalnya, dalam penanaman sayuran daun atau sayuran akar seperti kol dan lobak, terdapat beperapa cara yang waktu penanaman benih dan panennya berbeda, yakni dibudidaya dengan menanam benih pada musim semi, budidaya dengan menanam benih pada musim panas, dan budidaya menanam benih pada musim gugur.
Dalam hal budidaya tomat dan timun, ada metode budidaya percepatan untuk mempercepat panen, dan metode budidaya perlambatan untuk memperlambat panen dibanding budidaya di luar ruangan (budidaya biasa).
Karakteristik penanaman dengan mesin dan penanaman secara manual
○ Cara menggunakan mesin (transplanter)
Keunggulan : Penanaman di lahan luas dapat dilakukan dalam waktu yang pendek.
Kekurangan : Diperlukan teknik yang canggih, termasuk pertumbuhan bibit yang seragam.
○ Cara menanam dengan tangan manusia
Keunggulan : Penanaman dilakukan dengan pasti. Tidak memakan biaya.
Kekurangan : Diperlukan waktu yang lama untuk penanaman, dan dibutuhkan kerja keras
dengan membungkuk.
5 Penyiraman Air
(1)Penyiraman Air
Penyiraman air juga merupakan pekerjaan yang penting.
Penyiraman air dilakukan dengan melihat kondisi pertumbuhan tanaman dan kondisi tanah.
Jumlah air yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung pada suhu udara dan tingkat kelembapan.
Jika menyirami air dengan berlebihan, akar dapat membusuk.
(2)Cara Penyiraman Air
① Penyiraman Air dari Atas
Metode ini adalah cara yang digunakan
secara umum, yakni menyiram air dari atas
tanaman.
Menyiram air dengan menggunakan selang,
mulut gembor, sprinkler, tube penyiram air dll.
Lebih baik tidak menyiram air pada siang
hari pada musim panas.
② Penyiraman Air di Pangkal Tanaman
Menyiram air di pangkal tanaman dengan menggunakan
tube penyiram air tetes dll. Dengan metode ini, dapat
menghemat air.
③ Penyiraman Air di Alur
Mengalirkan air di alur. Dibutuhkan air dalam
jumlah yang besar.
(3)Alat-Alat yang Digunakan untuk Penyiraman Air
6 Tanah yang Menumbuhkan Tanaman
(1)Klasifi kasi Tekstur Tanah
Di Jepang, tekstur tanah terbagi dalam 5 jenis menurut persentasi kandungan tanah liat.
Tingkat kemampuan penampungan nutrisi, pembuangan air dll. Berbeda jauh menurut tekstur tanah.
(2)Jenis-Jenis Tanah
Di lahan pertanian di Jepang, terdapat tanah yang memiliki karakteristik khas tergantung pada letak geografis.
Kelompok tanah utama
① Tanah andosol
Menyebar luas di dataran tinggi dan perbukitan. Komposisi utamanya adalah abu gunung
berapi dan mengandung banyak humus. Merupakan lapisan tanah yang berwarna hitam. Separuh dari ladang Jepang merupakan tanah andosol.
② Tanah lahan rendah coklat
Menyebar di tanggul alam di dataran aluvial. Semua lapisan atau hampir semua lapisan berwarna coklat kekuningan. Dimanfaatkan untuk ladang.
③ Tanah lahan rendah abu-abu
Menyebar di kipas aluvial atau tanah datar yang pembuangan airnya bagus. Lapisan tanah yang berwarna abu-abu. Dimanfaatkan untuk sawah.
④ Tanah glei
Menyebar di relungan area aluvial. Lapisan tanah yang berwarna abu-abu kebiruan.
Dimanfaatkan untuk sawah.
(3)Struktur Remah Tanah
Remah adalah gumpalan partikel tanah.
Tanah yang mengandung banyak remah (tanah yang berstruktur remah) bersifat empuk, sehingga cocok untuk membudidayakan tanaman.
Kebalikan dari struktur remah adalah struktur berbutir tunggal. Tanah dengan struktur berbutir tunggal adalah tanah yang partikel tanahnya padat dan keras. Untuk memperbanyak struktur remah, masukkan pupuk dan zat organik.
Karakteristik tanah yang mengandung banyak remah
・Ada sela-sela di dalam tanah.
・Menyerap nutrisi dari pupuk, dan memiliki
kemampuan penampungan nutrisi.
・Tanaman dapat tumbuh dengan baik karena unggul
dalam ventilasi dan penampungan air.
Karakteristik tanah dengan struktur berbutir tunggal
・Tanaman susah tumbuh karena tidak baik dalam ventilasi dan penelusan air.
(4)Sistem Tiga Fase Tanah
Tanah terdiri dari fase padat (partikel tanah dan benda organik), fase cair (kadar air) dan fase gas
(udara), dan hal ini disebut sistem tiga fase tanah.
Keseimbangan fase padat, fase cair dan fase gas tersebut akan memberi dampak terhadap
pertumbuhan tanaman.
Komposisi tanah yang baik adalah fase padat, fase cair dan fase gas masing-masing 30 sampai
40%.
₇ Peningkatan kesuburan Tanah
(1)Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah merupakan produktifi tas tanah secara menyeluruh.
Tanaman dapat tumbuh dengan baik di tanah yang subur, dan di sana dapat menghasilkan banyak
tanaman.
Perbaikan sifat tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah adalah sebuah hal yang mendasar
dalam pertanian.
Karakteristik dari tanah yang subur
① Memiliki lapisan tanah yang tebal dan empuk, sehingga ventilasi dan retensi airnya baik.
② Mengandung nutrisi yang diperlukan tanaman secara tepat, dan rentang kadar asam
dalam tanah juga tepat.
③ Mengandung zat organik dalam tanah secara tepat, dan mikroba dalam tanah aktif.
(2)Perbaikan sifat Tanah
① Pembajakan・・・memperbaiki sifat fisik tanah
Pembajakan adalah mengeduk tanah.
Dengan memasukkan udara dalam tanah, membuat kondisi tanah menjadi empuk.
Dengan melakukan pembajakan, dapat meningkatkan kemampuan ventilasi dan pembuangan air.
Pembajakan tanah sampai dalam disebut pembajakan dalam.
② Perbaikan Keasaman・・・memperbaiki sifat kimia
Tanah Jepang pada umumnya memiliki tingkat keasaman yang tinggi.
Tanah memerlukan perbaikan keasaman yang cocok untuk tanaman.
Untuk memperbaiki tanah bersifat asam, menaburi kapur atau kapur magnesium dalam jumlah
yang tepat.
③ Pengisian Zat Organik・・・memperbaiki mikroflora
Menaburi bahan perbaikan tekstur tanah seperti pupuk, zat organik dll. Supaya mikroba dalam
tanah dapat berkembangkan dan beraktivitas dengan baik.
(3)pH yang Tepat
pH (pi-eichi/indeks konsentrasi ion hidrogen) menunjukkan tingkat keasaman tanah.
pH7 berarti bersifat netral, yang lebih dari pH7 bersifat alkali, dan kurang dari pH7 bersifat
asam.
Tanah yang pHnya kurang dari 7 disebut tanah asam, dan yang lebih dari 7 disebut tanah
alkali.
Untuk pertumbuhan sebagian besar tanaman di Jepang, tepat jika pHnya 5,5 sampai 6,5.
Jenis-jenis tanaman dan pH yang tepat untuk pertumbuhannya
(4)Alat Pengukur Tingkat Keasaman dan pH dalam Tanah
Pengukur tingkat keasaman tanah adalah alat untuk
mengukur tingkat keasaman tanah.
Selain itu, ada alat yang mengukur pH dengan tabel
kolorimeter (pengukur pH kolorimeter), yang alat
mengukur dengan menusukkannya ke tanah, dan alat
yang nilainya ditampilkan secara digital.
(5)Alat-Alat Pertanian yang Digunakan untuk Pembajakan
① Alat-Alat Pertanian
* Traktor digunakan untuk pembajakan dengan dilengkapi rotary dan plough.
* Traktor adalah mesin serbaguna yang dapat digunakan tidak hanya untuk pembajakan, tetapi
juga untuk pemanenan, pengendalian hama, penyebaran benih, pengangkutan dll. dengan
dilengkapi mesin perkakas masing-masing. Traktor yang dikendarai orang biasanya disebut
traktor, dan traktor tangan disebut juga Kouunki atau Kanriki dalam bahasa Jepang.
8 Dampak Negatif dari Penanaman Berurutan
(1)Dampak Negatif dari Penanaman Berurutan
Jika sejenis tanaman dibudidayakan secara terus menerus di lahan yang sama, jumlah panen
dapat menurun, karena hama yang mudah timbul dan kondisi tumbuhnya menjadi tidak baik. Hal
ini disebut sebagai dampak negatif dari penanaman berurutan.
Penyebab dampak negatif dari penanaman berurutan
・Patogen dalam tanah akan bertambah ・Nutrisi tertentu akan berkurang
・Hama termasuk nematode akan bertambah ・Zat yang mengganggu pertumbuhan akan
bertambah
(2)Penanggulangan terhadap Dampak Negatif dari Penanaman Berurutan
Penanggulangan yang tepat terhadap dampak negatif dari penanaman berurutan adalah
penanaman bergilir.
Penanaman bergilir adalah budidaya tanaman yang beda jenis secara berkala.
Selain penanggulangan tersebut, ada juga beberapa cara, yakni menggunakan enten,
menggunakan jenis yang memiliki resistensi penyakit, memperbaiki tekstur tanah dengan
manambahkan pupuk, sterilisasi tanah dengan menggunakan obat atau sinar matahari dll.
Fosfor (P) : Terutama memberi dampak terhadap pemekaran dan pembuahan.
Kalium (K) : Terutama memberi dampak terhadap pemekaran, pembuahan dan pertumbuhan
akar.
(3)Jenis-Jenis Pupuk
① Pupuk Kimia (Pupuk Anorganik)
Pupuk yang disintesis secara kimiawi, yang disebut juga pupuk anorganik.
Pupuk kimia menimbulkan manfaat dari pupuk secara cepat.
Pupuk yang mengandung hanya satu zat dari tiga zat dalam pupuk tersebut di atas adalah
pupuk tunggal.
Sedangkan, pupuk yang mengandung 2 jenis zat atau lebih dari tiga zat dalam pupuk tersebut
di atas adalah pupuk Majemuk. Pupuk Majemuk ini terdiri dari pupuk buatan dan pupuk
campuran.
Pupuk campur terutama dibuat dengan mencampurkan pupuk kimia tunggal. Pupuk campur
mengandung 2 zat atau lebih dari nitrogen, fosfor dan kalium, dan kandungan totalnya dipastikan
lebih dari 10% . Sebagian besar dicampur dengan pupuk organik.
Klasifikasi pupuk
○ Pupuk tunggal
Pupuk nitrogen Amonium sulfat, urea dll.
Pupuk asam fosfor Kapur Superfosfat, magenisium fosfat terlebur dll.
Pupuk kalium Kalium sulfat, kalium klorida dll.
○ Pupuk Majemuk
Pupuk buatan Kalium amonium nitrat fosfor, amonium kalium fosfor, amonium fosfor
kalium sulfat, amonium fosfor klorida, pupuk buatan NK, pupuk buatan PK
Pupuk campuran Pupuk BB, pupuk campuran organik
Pupuk buatan yang mengandung 2 zat atau lebih dari nitrogen, fosfor dan kalium, dan
kandungan totalnya 30% atau lebih adalah pupuk buatan tinggi. Sedangkan, yang kurang dari
30% adalah pupuk buatan biasa.
② Pupuk Organik
Pupuk yang dibuat dari zat organik yang berasal dari nabati dan hewani.
Contohnya adalah sisa dari ikan, ampas biji rapa, bubuk tulang dll.
Manfaat dari pupuk organik akan muncul secara perlahan-lahan.
③ Kompos
Kompos dibuat dari kotoran sapi, kotoran ayam, kotoran babi, kulit pohon, daun berguguran
dll. melalui proses fermentasi. Terdapat berbagai jenis kompos menurut bahan utama, yaitu
kompos kotoran sapi, kompos kotoran babi, kompos kotoran ayam, kompos kulit pohon, kompos
daun, kompos jerami padi dll.
Kompos tidak hanya berdampak dalam memperbaiki tekstur tanah, tetapi juga memiliki
manfaat sebagai pupuk.
④ Pupuk cair
Pupuk dalam bentuk cairan. Meskipun aslinya dalam bentuk padat termasuk bubuk atau tablet,
jika dicairkan menjadi bentuk cair sebelum diberikan ke tanaman, termasuk dalam pupuk cair.
⑤ Pupuk bekerja cepat (quick-acting fertilizer), pupuk lepas lambat (slow-
release fertilizer) dan pupuk bekerja lambat (slow-acting fertilizer)
i Pupuk bekerja cepat
Setelah memberi pupuk, segera timbul efeknya. Efeknya berlangsung hingga 30 hari
kemudian.
Ada pupuk cair, pupuk buatan dll.
ii Pupuk lepas lambat
Efeknya berlangsung selama waktu yang panjang, selama 30 hari hingga 120 hari.
Ada pupuk lepas lambat yang pupuknya diselimuti selaput, dan yang efek pupuknya diatur
dengan mengatur jumlah yang dilarutkan, dll.
iii Pupuk bekerja lambat
Memerlukan waktu yang panjang hingga berefek, karena diurai oleh mikroba.
Ampas biji rapa, bubuk tulang dll. Antara pupuk kimia, juga terdapat pupuk yang efeknya
dapat berlangsung selama satu tahun.
(4)Bentuk Pupuk dll.
Pupuk diolah dalam berbagai bentuk, sesuai
dengan kemudahan dan keefektifan, misalnya
bubuk, tablet, cairan, dan pupuk berbentuk pelet,
yakni pupuk padat (pelet) yang berbentuk silinder.
Pada akhir-akhir ini, ada pupuk yang dibuat
dengan mencampurkan pupuk kimia dengan
pupuk organik.
� Pemupukan
(1)Cara Penggunaan Pupuk
Pemberian pupuk pada tanaman adalah pemupukan. Pemupukan terdiri dari pemupukan dasar
dan pemupukan tambahan.
Pemupukan dasar adalah pupuk yang diberikan sebelum menanam tanaman.
Terutama memberikan pupuk lepas lambat yang efeknya bertahan lama.
Pemupukan tambahan adalah pupuk yang diberikan sesuai dengan pertumbuhan tanaman dll.
Menggunakan juga pupuk kerja cepat (pupuk buatan, pupuk cair dll.) yang efeknya segera
muncul.
Pupuk cair juga dapat digunakan untuk menyemprot daun.
Pupuk diberikan dengan cara tidak langsung menyentuh pada biji dan akar, karena hal ini
mengakibatkan tanaman menjadi layu.
Jika memberi pupuk yang berlebihan, konsentrasi garam dalam tanah akan meningkat, sehingga
menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan tanaman.
Hal ini disebut gangguan garam.
Konsentrasi garam dapat diperiksa dengan mengukur konduktivitas listrik (atau EC/electro
conductidity). Tanah yang memiliki nilai EC tinggi berarti banyak pupuk masih tersisa.
Pupuk diberikan sesuai dengan standar pemberian pupuk tergantung tanaman.
(2)Alat-Alat Pertanian yang Digunakan untuk Pemupukan
○ Memahami komposisi pupuk dengan melihat kantung pupuk.
・Cara memahami pupuk buatan dengan catatan "10-8-8"
Komposisi pupuk adalah nitrogen 10%, fosfor 8%, dan kalium 8%.
Ini merupakan pupuk buatan biasa, karena total zat tersebut kurang dari 30%.
・Cara memahami bobot zat pupuk dengan catatan "10-8-8" (1 kantong isi 20 kg)
Nitrogen 20× 10
100=2 terkandung 2 kg nitrogen.
Fosfor 20× 8
100=1,6 terkandung 1,6 kg fosfor.
Kalium 20× 8
100=1,6 terkandung 1,6 kg kalium.
○ Menghitung jumlah pemberian pupuk yang diperlukan, berdasarkan standar pemberian pupuk.
(Soal) Cara penghitungan jumlah pemberian pupuk yang memenuhi standar pemberian pupuk
Standar pemberian pupuk untuk sayuran A (jumlah pemberian pupuk per 10 a)
Nitrogen (N) 21 kg
Sosfor (P) 23 kg
Kalium (K) 18 kg
Pupuk yang digunakan
(persentase kandungan zat)
Amonium sulfat (N : 21%)
Superfosfat (P : 46%)
Kalium Klorida (K : 60%)
(Jawaban)
Hitungan
Amonium sulfat : 21
21 ×100=100(kg)
Superfosfat : 23
46 ×100=50(kg)
Kalium Klorida : 18
60 ×100=30(kg)
Jumlah pemberian pupuk = jumlah pemberian pupuk menurut standar pemberian pupuk
persentase kandungan zat ×100
11. Pembentukan Bedengan
(1)Bentuk Bedengan
Bedengan adalah media budidaya yang tanahnya ditimbun tinggi. Tujuan pembuatan bedengan
adalah memperbaiki fungsi pembuangan air dan ventilasi.
Proses pembuatan bedengan disebut sebagai pembentukan bedengan. Pekerjaan tersebut
dilakukan sebelum penanaman benih atau penanaman bibit.
Di lahanyang ada di tempat yang tingkat ketinggian air bawah tanahnya tinggi, membuat
bedengan yang tinggi.
(2)Alat-Alat Pertanian yang Digunakan untuk Pembentukan Bedengan
Jika pembentukan bedengan dilakukan secara manual, menggunakan cangkul dll.
Jika pekerjaannya dilakukan dengan mesin, menggunakan traktor atau traktor tangan yang
dipasang mesin pembentukan bedengan, ridger (alat pembuat alur) dll.
12. Pemangkasan Tunas Ujung,
Pemangkasan Daun dan Pemangkasan Buah
(1)Pemangkasan Tunas Ujung
Pemangkasan tunas ujung adalah proses
untuk memotong tajuk batang tanaman.
Dengan melakukan pemangkasan tunas
ujung, nutrisi dapat menyebar sampai
daun dan buah.
Selain itu juga memudahkan
manajemen budidaya dan proses panen.
(2)Pemangkasan Tunas Samping
Tunas samping keluar dari ketiak daun.
Untuk mencegah berbuah yang berlebihan
dan melebatnya daun, serta supaya bisa
mendapat sinar matahari dengan baik,
tunas samping tersebut dihilangkan.
(3)Pemangkasan Daun
Pemangkasan daun adalah proses
untuk menghilangkan daun yang terkena
penyakit dan daun yang berlebihan.
Dengan melakukan pemangkasan
daun, sirkulasi udara menjadi baik, juga
mendapat sinar matahari.
(4)Pemangkasan Tunas, Pemangkasan Bunga dan Pemangkasan Buah
Pemangkasan tunas, pemangkasan bunga dan pemangkasan buah adalah proses untuk memotong
tunas, bunga dan buah yang berlebihan. Pemangkasan ini dilakukan saat jumlah tunas, bunga atau buah
terlalu banyak, dan juga dilakukan saat memotong buah yang terkena hama atau buah cacat.
Dengan melakukan pemangkasan buah, mengonsentrasikan nutrisi dan air pada buah yang disisakan,
dan menumbuhkan buah berkualitas tinngi.
Pada umumnya pemangkasan tersebut dilakukan dalam budidaya buah-buahan, tetapi diterapkan juga
dalam budidaya sayur-sayuran seperti semangka, melon dan tomat.
13. Penyerbukan Buatan
Penyerbukan adalah melekatnya serbuk bunga pada
kepala putik.
Di lingkungan yang penyerbukannya sulit terlaksana,
dilakukan penyerbukan buatan dengan menempelkan
serbuk bunga secara buatan.
Di dalam rumah kaca, dimanfaatkan serangga seperti
kumbang madu, tawon kumbang dll.
Untuk proses penyerbukan stroberi, dimanfaatkan
kumbang madu.
Pada semangka, melon dan labu dilakukan
penyerbukan buatan agar pasti berbuah.
14. Perapian Ranting dan Pengikatan
(1)Perapian Ranting
Dalam proses pemangkasan ranting, ranting dipotong
untuk mengatur jumlah ranting dan menatanya.
Dengan melakukan pemangkasan ranting, jumlah panen
akan meningkat dan memudahkan pemeliharaannya.
(2)Pengikatan
Pengikatan adalah proses menata ranting pada tempat yang tepat dan diatur dengan tepat.
Dengan melakukan pengikatan, tanaman tidak akan jatuh dan ranting tidak akan padat. Selain itu
juga menjadi dapat diterangi sinar matahari dengan baik, dan memudahkan pemeliharaannya.
Dalam hal pengikatan tomat, terong, timun dll., ranting (ranting utama dan ranting samping)
diikat pada tiang penopang atau pita.
15. Pemanenan
(1)Pemanenan
Pemanenan adalah pekerjaan mengumpulan hasil panen.
Tanaman harus dipanen pada waktu yang tepat.
Contoh indikasi untuk panen tomat adalah warnanya, bayam adalah tingginya, timun adalah
panjang buahnya.
Pemanenan sayuran, bunga dan buah-buahan banyaknya dilakukan secara manual, tetapi untuk
wortel dan kentang sudah mulai mekanisasi.
(2)Alat-Alat Pertanian yang Digunakan untuk Pemanenan
① Alat-Alat Pertanian
② Mesin Panen
(3)Pra-pendinginan
Pra-pendinginan adalah proses mendinginkan sayur dan buah yang dipanen.
Tujuannya adalah menjaga kesegaran.
Panen pagi-pagi dilakukan karena ada efek pra-pendinginan ini.
Cara pra-pendinginan yang banyak digunakan adalah pra-pendinginan hampa udara. Selain itu,
ada juga metode peredaran udara paksa dll.
Mekanisme pra-pendinginan hampa udara adalah mendinginkan sayur dengan meletakkannya
dalam kondisi hampa udara di dalam peralatan, dan menyerap panas yang keluar dari sayur tersebut.
Pendinginan dapat dilakukan secara cepat, sehingga waktu pra-pendinginan dapat dipersingkat.
16. Penggunaan Bahan Penutup
(1)Budidaya Terowongan
Budidaya terowongan adalah sebuah metode budidaya yang menutupi bedengan dengan bahan
penutup berbentuk seperti terowongan.
Alat yang digunakan adalah tiang penopang dan bahan penutup.
Manfaat dari budidaya terowongan ini adalah dapat mempertahankan suhu udara, mencegah
angin dan hujan, serta hama.
Sesuai dengan tujuannya, bahan penutup dapat dipilih dari vinil klorida, membran polietilena
untuk pertanian, kain bukan tenunan, kain saringan, jaring anti serangga dll
(2)Budidaya Penutupan secara Langsung
Budidaya penutupan secara langsung adalah sebuah metode budidaya yang menutupi tanaman
dengan bahan penutup yang secara langsung menyentuh pada tanaman atau dengan sedikit
meruangkan.
Manfaat dari budidaya penutupan secara langsung ini adalah menstabilisasikan pertunasan,
memperbaiki pertumbuhan tahap awal, mencegah angin dan hujan, serta hama dll.
Bahan penutup yang dapat digunakan adalah kain bukan tenunan, kain saringan dll.
(3)Pemulsaan
① Pemulsaan
Proses pemulsaan adalah menutupi permukaan tanah dengan jerami padi, membran plastik dll.
Manfaat-manfaat dari pemulsaan adalah seperti berikut.
・Mengatur suhu tanah, dan memperbaiki lingkungan pertumbuhan.
・Mempertahankan kondisi tanah tetap empuk, dan mencegah air dan pupuk keluar.
・Mencegah penyakit dan hama.
・Mencegah tumbuhnya gulma.
Selain tersebut di atas, terdapat juga membran dua lapisan dari putih dan hitam (menekan
peningkatan suhu tanah), membran silver yang memantulkan sinar matahari (menggunakan sinar
matahari yang dipantulkan, menekan peningkatan suhu tanah, dan mencegah hama), membran
berlubang yang memiliki lubang untuk penanaman, membran biodegradasi yang diurai mikroba
(menghemat tenaga untuk membuangnya) dll. Membran dapat mencegah penetrasi air hujan ke
tanah kecuali membran berlubang.
③ Alat-Alat Pertanian yang Digunakan untuk Pemulsaan
(4)Penanganan Membran
Membran yang telah digunakan untuk terowongan dan mulsa perlu hati-hati dalam penanganan
setelah pemakaian. Pastikanlah diminta kepada ahli untuk penangannya.
Berdasarkan undang-undang dilarang membakarnya di lahan, karena dikhawatirkan
menimbulkan gas berbahaya.
17. Pengetahuan Pengendalian Hama dan Gulma
(1)Pengendalian Hama
① Pola Pikir Mendasar
Menciptakan lingkungan yang sulit timbul hama.
Menemukan hama sejak dini, dan segera mengendalikannya sebelum menyebarluas.
② Pengendalian Hama dengan Pestisida Kimia
Pestisida kimia yang digunakan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit adalah obat
Fungisida.
Pestisida kimia yang digunakan untuk pencegahan dan pengendalian hama adalah Insektisida.
③ Pengendalian Hama dengan selain Pestisida Kimia
i Metode budidaya
Menggunakan varietas yang kebal penyakit (varietas tahan penyakit).
Membudidayakan tanaman yang dapat menekan timbulnya hama. Misalnya kepadatan
nematode dalam tanah akan berkurang jika membudidayakan bunga marigold.
Bakteri wabah panama di tanaman labu-labuan, kepadatannya akan menurun jika menanam
genus bawang di akarnya.
ii Menggunakan musuh alami
Memanfaatkan serangga atau mikroorganisme yang memangsa hama, parasit dan mematikan
hama.
iii Menggunakan feromon seks
Mengendalikan hama dengan memanfaatkan perangkap feromon.
Mengurangi hama generasi berikut dengan menghalangi perkawinan hama (gangguan
perkawinan) dengan memanfaatkan dispenser feromon.
iv Menggunakan indra penglihat
Menempel pita reflektif terhadap kutu daun.
Mencegah hama dengan menyalakan lampu kuning.
Menarik dan mematikan hama dengan menggunakan pita perekat.
v Mengendalikan hama secara fisik
Mencegah masuknya hama dengan menggunakan jaring anti serangga.
(2)Pengendalian Gulma
① Pola Pikir Mendasar
Upayakan agar benih gulma tidak terbawa sampai lahan.
Secepatnya mencabut gulma, sebelum gulma menghasilkan benih.
② Harbisida
Pestisida kimia yang digunakan untuk pengendalian gulma adalah Herbisida.
③ Cara Pengendalian selain Menggunakan Herbisida
i Memasang mulsa yang dibuat dari bahan yang tidak tembus cahaya.
ii Selama proses, melakukan proses pengolahan tanah (menggarap tanah di alur antara
bedengan), dan menggeser tanah ke pangkal tanaman.
iii Di lahan yang tidak ada tanaman,
dilakukan pembajakan.
④ Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggunakan Herbisida
i Menggunakan Herbisida yang manjur untuk tiap jenis gulma. Dilarang menggunakan
Herbisida di lahan pertanian pada jenis tanaman yang tidak terdaftar.
ii Mematuhi standar pemakaian Herbisida (tanaman yang dapat menggunakan, frekuensi
pemakaian, tingkat konsentrasi dll.), dan menanganinya pada waktu yang tepat.
iii Peralatan yang telah digunakan untuk penyebaran Herbisida, tidak boleh digunakan untuk
pengendalian hama.
iv Apabila tanamannya berada di dekat gulma sasaran, gunakanlah nosel dan penutup khusus
supaya obatnya tidak terbang (drift) ke sekitarnya.
(3)Alat-Alat Pertanian untuk Pengendalian Penyakit dan Hama, serta
Pengendalian Gulma
① Pengendalian hama
② Pengendalian Gulma
Mari kita latihan soal
Comments
Post a Comment