2. Pertanaman Umum

 1. Pertumbuhan Setiap Organ

(1) Badan Tanaman

Daun, batang, dan akar merupakan organ untuk pertumbuhan disebut sebagai organ vegetatif.

Bunga dan buah merupakan organ untuk menghasilkan anakan disebut sebagai organ generatif.



(2) Pertumbuhan Vegetatif dan pertumbuhan Generatif

Pertumbuhan terbagi dalam pertumbuhan vegetatif dan generatif.

Pertumbuhan vegetatif adalah pertumbuhan yang terjadi pada organ vegetatif (daun, batang, akar, dll.)

Pertumbuhan generatif adalah pertumbuhan untuk menghasilkan buah dan benih.

Syarat dan proses peralihan dari pertumbuhan vegetatif ke pertumbuhan generatif berbeda-beda tergantung jenis tanaman.


(3) Fotosintesis

Tanaman melakukan fotointesis.

Proses fotosintesis memerlukan cahaya, karbon dioksida CO2, dan air H2O.

Tanaman membuat bahan karbohidrat melalui proses fotosintesis.

Pada umumnya proses fotosintesis lebih banyak dilakukan jika cahayanya semakin kuat.

(4) Pernapasan

Tanaman melakukan pernapasan yang lebih banyak, saat tanaman tumbuh secara pesat atau dalam kondisi bersuhu udara tinggi.

Dalam kondisi suhu udara pada malam tinggi, maka akan lebih banyak melakukan pernapasan dan karbohidrat yang telah dibuat pada siang hari akan dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, sehingga jumlah karbohidrat yang ditampung pada tanaman akan berkurang.



(5) Transpirasi

Tanaman mengeluarkan air dari stoma di daun, hal ini disebut transpirasi.

(6) Penyerapan nutrisi dan air

Tanaman menyerap nutrisi dan air yang berada di dalam tanah dari akar.

(7) Pembentukan pucuk bunga

Setelah sejumlah tahap pertumbuhan vegetatif selesai, pertumbuhan generatif akan dimulai, kemudian pucuk bunganya terbenuk. Hal ini disebut difrensisasi pucuk bunga.

Difrensisasi pucuk bunga terdiri dari 2 jenis berikut:

1. Difrensisasi secara teratur, setelah sejumlah tahap pertumbuhan selesai. Contoh: tomat

2. Difrensisasi dengan dipengaruhi perubahan lingkungan, seperti suhu udara dan lamanya penyinaran matahari. Contoh: lobak, bayam

Tanaman hari pendek adalah tanaman yang difrensisasi pucuk bunganya terjadi jika lama waktu gelap menjadi lebih panjang daripada lama waktu tertentu (atau waktu terang menjadi pende). Contonya buah stroberi dan krisan

Tanaman hari panjang adalah tanaman yang difrensisasi pucuk bunganya terjadi jika lama waktu gelap menjadi lebih pendek daripada lama waktu tertentu (atau lama waktu terang menjadi lebih lama). Contohnya adalah bayam.

Ada juga tanaman yang difrensisasi pucuk bunganya terjadi jika suhu udara menjadi rendah. Contohnya adalah lobak, kol, dan brokoli.


2. Sistem Penanaman Dan Tipe Penanaman

(1) Tata cara penanaman

Tata cara penanaman adalah cara berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan di lahan dan urutan budidayanya

(2) Tipe penanaman

Dalam satu jenis tanaman, ada kala waktu budidaya dan cara budidaya berbeda. Hal ini disebut sebagai tipe penanaman.

Misalnya, dalam penanaman sayuran daun atau sayuran akar seperti kol dan lobak, terdapat beperapa cara yang waktu penanaman benih dan panennya berbeda, yakni dibudidaya dengan menanam benih pada musim semi, budidaya dengan menanam benih pada musim panas, dan budidaya menanam benih pada musim gugur.

Dalam hal budidaya tomat dan timun, ada metode budidaya percepatan untuk mempercepat panen, dan metode budidaya perlambatan untuk memperlambat panen dibanding budidaya di luar ruangan (budidaya biasa).




3. Penanaman Benih

(1) Penanaman benih
     Proses menaman benih disebut penanaman benih.
Supaya benih bisa bertunas, memerlukan air, suhu uara yang sesuai dan oksigen. Hall ini disebut sebagai 3 syarat untuk bertunas. Supaya 3 syarat untuk bertunas ini terpenuhi, harus menutupinya dengan tanah.
      Terdapat benih yang mudah bertunas jika diterangi sinar(fotoblastik positif) dan benih yang susah bertunas jika diterangi sianar (fotoblastik negaif). Untuk benih yang bersifat fotoblastik positif, menutupinya dengan tanah tipis, sedangkan benih yang bersifat fotoblastik negatif, menutupinya dengan tanah tebal.

(2) Penanaman Benih Secara Langsung
      Penanaman benih secara langsung berarti menanam banih secara langsung di lahan.
      Sayaran akar seperti lobak, wortel dll. Benihnya ditanam secara langsung.

(3) Alat-Alat Pertanian yang Digunakan untuk Penanaman Benih


(4) Penjarangan
     Dalam hal budidaya benih secara langsung, dilakukan penjarangan. Penjarangan dilakukan untuk menyediakan jarak yang tepat diantara bibit, dengan mencabut bibit yang terserang hama, bibit yang cacat, dan bibit yang berlebihan.


4. Pembibitan dan Penanaman
    Pembibitan adalah menanam benih di tempat lain dari lahan untuk mengembangkan bibit.
    Tempat untuk mengembangkan bibit tersebut adalah persemian.
    Prosees pembibitan dilakukan untuk sayur buah (tomat, timun, dll). dan sayur daun (kol, letus, dll).

    Keunggulan dari pembibitan

    *Bibit dapat dilindungi dari perubahan iklim (hujan, angin dll). penyakit dan hama.
    *Dapat membuat bibit yang sehat dan pertumbuhanya setara.
    *Dapat memperpendek masa budidaya di lahan, sehingga dapat membudidayakan tanaman lain di            lahan
    *Di lahan yang sempit, dapat membuat bibit secara efisien.

(2)Penanaman
Penanaman adalah pekerjaan menanamkan bibit di lahan.
Tingkat pertumbuhan dan jarak antar penanaman yang tepat berbeda-beda tergantung pada jenis 
tanaman.
Dalam penanaman, ada cara menggunakan mesin dan cara manual.




Karakteristik penanaman dengan mesin dan penanaman secara manual

○ Cara menggunakan mesin (transplanter)

Keunggulan : Penanaman di lahan luas dapat dilakukan dalam waktu yang pendek.

Kekurangan : Diperlukan teknik yang canggih, termasuk pertumbuhan bibit yang seragam.

○ Cara menanam dengan tangan manusia

Keunggulan : Penanaman dilakukan dengan pasti. Tidak memakan biaya.

Kekurangan : Diperlukan waktu yang lama untuk penanaman, dan dibutuhkan kerja keras 

dengan membungkuk.


5 Penyiraman Air

(1)Penyiraman Air

Penyiraman air juga merupakan pekerjaan yang penting.

Penyiraman air dilakukan dengan melihat kondisi pertumbuhan tanaman dan kondisi tanah.

Jumlah air yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung pada suhu udara dan tingkat kelembapan. 

Jika menyirami air dengan berlebihan, akar dapat membusuk.

(2)Cara Penyiraman Air

  ① Penyiraman Air dari Atas

Metode ini adalah cara yang digunakan 

secara umum, yakni menyiram air dari atas 

tanaman.

Menyiram air dengan menggunakan selang, 

mulut gembor, sprinkler, tube penyiram air dll.

Lebih baik tidak menyiram air pada siang 

hari pada musim panas.


② Penyiraman Air di Pangkal Tanaman

Menyiram air di pangkal tanaman dengan menggunakan 

tube penyiram air tetes dll. Dengan metode ini, dapat 

menghemat air.


③ Penyiraman Air di Alur

Mengalirkan air di alur. Dibutuhkan air dalam 

jumlah yang besar.



(3)Alat-Alat yang Digunakan untuk Penyiraman Air






6 Tanah yang Menumbuhkan Tanaman

(1)Klasifi kasi Tekstur Tanah

Di Jepang, tekstur tanah terbagi dalam 5 jenis menurut persentasi kandungan tanah liat.

Tingkat kemampuan penampungan nutrisi, pembuangan air dll. Berbeda jauh menurut tekstur tanah.

Tanah yang cocok untuk membudidayakan kebanyakan tanaman adalah geluh dan geluh lempung 
yang mengandung pasir dan tanah liat dalam jumlah yang tepat.


(2)Jenis-Jenis Tanah

Di lahan pertanian di Jepang, terdapat tanah yang memiliki karakteristik khas tergantung pada letak geografis.

Kelompok tanah utama

① Tanah andosol

Menyebar luas di dataran tinggi dan perbukitan. Komposisi utamanya adalah abu gunung 

berapi dan mengandung banyak humus. Merupakan lapisan tanah yang berwarna hitam. Separuh dari ladang Jepang merupakan tanah andosol.

② Tanah lahan rendah coklat

Menyebar di tanggul alam di dataran aluvial. Semua lapisan atau hampir semua lapisan berwarna coklat kekuningan. Dimanfaatkan untuk ladang.

③ Tanah lahan rendah abu-abu

Menyebar di kipas aluvial atau tanah datar yang pembuangan airnya bagus. Lapisan tanah yang berwarna abu-abu. Dimanfaatkan untuk sawah.

④ Tanah glei

Menyebar di relungan area aluvial. Lapisan tanah yang berwarna abu-abu kebiruan. 

Dimanfaatkan untuk sawah.

(3)Struktur Remah Tanah

Remah adalah gumpalan partikel tanah.

Tanah yang mengandung banyak remah (tanah yang berstruktur remah) bersifat empuk, sehingga cocok untuk membudidayakan tanaman.

Kebalikan dari struktur remah adalah struktur berbutir tunggal. Tanah dengan struktur berbutir tunggal adalah tanah yang partikel tanahnya padat dan keras. Untuk memperbanyak struktur remah, masukkan pupuk dan zat organik.

  Karakteristik tanah yang mengandung banyak remah

  ・Ada sela-sela di dalam tanah.

  ・Menyerap nutrisi dari pupuk, dan memiliki 

kemampuan penampungan nutrisi.

  ・Tanaman dapat tumbuh dengan baik karena unggul 

dalam ventilasi dan penampungan air.

  Karakteristik tanah dengan struktur berbutir tunggal

  ・Tanaman susah tumbuh karena tidak baik dalam ventilasi dan penelusan air.

(4)Sistem Tiga Fase Tanah

Tanah terdiri dari fase padat (partikel tanah dan benda organik), fase cair (kadar air) dan fase gas 

(udara), dan hal ini disebut sistem tiga fase tanah.

Keseimbangan fase padat, fase cair dan fase gas tersebut akan memberi dampak terhadap 

pertumbuhan tanaman.

Komposisi tanah yang baik adalah fase padat, fase cair dan fase gas masing-masing 30 sampai 

40%.

₇ Peningkatan kesuburan Tanah

(1)Kesuburan Tanah

Kesuburan tanah merupakan produktifi tas tanah secara menyeluruh.

Tanaman dapat tumbuh dengan baik di tanah yang subur, dan di sana dapat menghasilkan banyak 

tanaman.

Perbaikan sifat tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah adalah sebuah hal yang mendasar 

dalam pertanian.

Karakteristik dari tanah yang subur

 ① Memiliki lapisan tanah yang tebal dan empuk, sehingga ventilasi dan retensi airnya baik.

 ② Mengandung nutrisi yang diperlukan tanaman secara tepat, dan rentang kadar asam 

dalam tanah juga tepat.

 ③ Mengandung zat organik dalam tanah secara tepat, dan mikroba dalam tanah aktif.

(2)Perbaikan sifat Tanah

 ① Pembajakan・・・memperbaiki sifat fisik tanah

Pembajakan adalah mengeduk tanah.

Dengan memasukkan udara dalam tanah, membuat kondisi tanah menjadi empuk.

Dengan melakukan pembajakan, dapat meningkatkan kemampuan ventilasi dan pembuangan air.

Pembajakan tanah sampai dalam disebut pembajakan dalam.

 ② Perbaikan Keasaman・・・memperbaiki sifat kimia

Tanah Jepang pada umumnya memiliki tingkat keasaman yang tinggi.

Tanah memerlukan perbaikan keasaman yang cocok untuk tanaman.

Untuk memperbaiki tanah bersifat asam, menaburi kapur atau kapur magnesium dalam jumlah 

yang tepat.

 ③ Pengisian Zat Organik・・・memperbaiki mikroflora

Menaburi bahan perbaikan tekstur tanah seperti pupuk, zat organik dll. Supaya mikroba dalam 

tanah dapat berkembangkan dan beraktivitas dengan baik.

(3)pH yang Tepat

pH (pi-eichi/indeks konsentrasi ion hidrogen) menunjukkan tingkat keasaman tanah.

pH7 berarti bersifat netral, yang lebih dari pH7 bersifat alkali, dan kurang dari pH7 bersifat 

asam.

Tanah yang pHnya kurang dari 7 disebut tanah asam, dan yang lebih dari 7 disebut tanah 

alkali.

Untuk pertumbuhan sebagian besar tanaman di Jepang, tepat jika pHnya 5,5 sampai 6,5.

Jenis-jenis tanaman dan pH yang tepat untuk pertumbuhannya


(4)Alat Pengukur Tingkat Keasaman dan pH dalam Tanah

Pengukur tingkat keasaman tanah adalah alat untuk 

mengukur tingkat keasaman tanah.

Selain itu, ada alat yang mengukur pH dengan tabel 

kolorimeter (pengukur pH kolorimeter), yang alat 

mengukur dengan menusukkannya ke tanah, dan alat 

yang nilainya ditampilkan secara digital.


(5)Alat-Alat Pertanian yang Digunakan untuk Pembajakan

 ① Alat-Alat Pertanian


 ② Mesin-Mesin Pertanian






* Traktor digunakan untuk pembajakan dengan dilengkapi rotary dan plough.

* Traktor adalah mesin serbaguna yang dapat digunakan tidak hanya untuk pembajakan, tetapi 

juga untuk pemanenan, pengendalian hama, penyebaran benih, pengangkutan dll. dengan 

dilengkapi mesin perkakas masing-masing. Traktor yang dikendarai orang biasanya disebut 

traktor, dan traktor tangan disebut juga Kouunki atau Kanriki dalam bahasa Jepang.

8 Dampak Negatif dari Penanaman Berurutan

(1)Dampak Negatif dari Penanaman Berurutan

Jika sejenis tanaman dibudidayakan secara terus menerus di lahan yang sama, jumlah panen 

dapat menurun, karena hama yang mudah timbul dan kondisi tumbuhnya menjadi tidak baik. Hal 

ini disebut sebagai dampak negatif dari penanaman berurutan.

Penyebab dampak negatif dari penanaman berurutan

・Patogen dalam tanah akan bertambah ・Nutrisi tertentu akan berkurang

・Hama termasuk nematode akan bertambah ・Zat yang mengganggu pertumbuhan akan 

bertambah

(2)Penanggulangan terhadap Dampak Negatif dari Penanaman Berurutan

Penanggulangan yang tepat terhadap dampak negatif dari penanaman berurutan adalah 

penanaman bergilir.

Penanaman bergilir adalah budidaya tanaman yang beda jenis secara berkala.

Selain penanggulangan tersebut, ada juga beberapa cara, yakni menggunakan enten, 

menggunakan jenis yang memiliki resistensi penyakit, memperbaiki tekstur tanah dengan 

manambahkan pupuk, sterilisasi tanah dengan menggunakan obat atau sinar matahari dll.

9 Pupuk
(1)Tiga Zat dalam Pupuk
Pupuk dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, karena tidak cukup kalau hanya dengan nutrisi 
yang ada di dalam tanah.
Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) merupakan tiga zat dalam pupuk.
Unsur-unsur yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman disebut unsur esensial. 
Terdapat 16 unsur esensial .
Lambang unsur tiga zat dalam pupuk adalah N (nitrogen), P (fosfor) dan K (kalium).
Unsur penurut adalah kalsium (Ca), magnesium (Mg), sulfur (S), mangan (Mn), boron (B), besi 
(Fe), tembaga (Cu), zink (Zn), klorin (Cl) dan molibden (Mo).
Karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) terserap dari udara dan air melalui fotosintesis. 
Oksigen (O) dan hidrogen (H) di dalam air diserap oleh akar, dan karbon (C) di dalam karbon 
dioksida diserap oleh daun.

(2)Karakteristik Tiga Zat dalam Pupuk
Nitrogen (N) : berhubungan dengan pertumbuhan dan jumlah panen tanaman.
 Terutama memperpanjang batang dan daun, dan membuat warna daun lebih tua.
 Apabila nitrogen berlebihan, tanaman akan tumbuh lembek.

Fosfor (P) : Terutama memberi dampak terhadap pemekaran dan pembuahan.

Kalium (K) : Terutama memberi dampak terhadap pemekaran, pembuahan dan pertumbuhan 

akar.


(3)Jenis-Jenis Pupuk

 ① Pupuk Kimia (Pupuk Anorganik)

Pupuk yang disintesis secara kimiawi, yang disebut juga pupuk anorganik.

Pupuk kimia menimbulkan manfaat dari pupuk secara cepat.

Pupuk yang mengandung hanya satu zat dari tiga zat dalam pupuk tersebut di atas adalah 

pupuk tunggal.

Sedangkan, pupuk yang mengandung 2 jenis zat atau lebih dari tiga zat dalam pupuk tersebut 

di atas adalah pupuk Majemuk. Pupuk Majemuk ini terdiri dari pupuk buatan dan pupuk 

campuran.

Pupuk campur terutama dibuat dengan mencampurkan pupuk kimia tunggal. Pupuk campur 

mengandung 2 zat atau lebih dari nitrogen, fosfor dan kalium, dan kandungan totalnya dipastikan 

lebih dari 10% . Sebagian besar dicampur dengan pupuk organik.

Klasifikasi pupuk

 ○ Pupuk tunggal

Pupuk nitrogen Amonium sulfat, urea dll.

Pupuk asam fosfor Kapur Superfosfat, magenisium fosfat terlebur dll.

Pupuk kalium Kalium sulfat, kalium klorida dll.

 ○ Pupuk Majemuk

Pupuk buatan Kalium amonium nitrat fosfor, amonium kalium fosfor, amonium fosfor 

kalium sulfat, amonium fosfor klorida, pupuk buatan NK, pupuk buatan PK

Pupuk campuran Pupuk BB, pupuk campuran organik

Pupuk buatan yang mengandung 2 zat atau lebih dari nitrogen, fosfor dan kalium, dan 

kandungan totalnya 30% atau lebih adalah pupuk buatan tinggi. Sedangkan, yang kurang dari 

30% adalah pupuk buatan biasa.

 ② Pupuk Organik

Pupuk yang dibuat dari zat organik yang berasal dari nabati dan hewani.

Contohnya adalah sisa dari ikan, ampas biji rapa, bubuk tulang dll.

Manfaat dari pupuk organik akan muncul secara perlahan-lahan.

 ③ Kompos

Kompos dibuat dari kotoran sapi, kotoran ayam, kotoran babi, kulit pohon, daun berguguran 

dll. melalui proses fermentasi. Terdapat berbagai jenis kompos menurut bahan utama, yaitu 

kompos kotoran sapi, kompos kotoran babi, kompos kotoran ayam, kompos kulit pohon, kompos 

daun, kompos jerami padi dll.

Kompos tidak hanya berdampak dalam memperbaiki tekstur tanah, tetapi juga memiliki 

manfaat sebagai pupuk.

 ④ Pupuk cair

Pupuk dalam bentuk cairan. Meskipun aslinya dalam bentuk padat termasuk bubuk atau tablet, 

jika dicairkan menjadi bentuk cair sebelum diberikan ke tanaman, termasuk dalam pupuk cair.

 ⑤ Pupuk bekerja cepat (quick-acting fertilizer), pupuk lepas lambat (slow-

release fertilizer) dan pupuk bekerja lambat (slow-acting fertilizer)

i Pupuk bekerja cepat

Setelah memberi pupuk, segera timbul efeknya. Efeknya berlangsung hingga 30 hari 

kemudian.

Ada pupuk cair, pupuk buatan dll.

ii Pupuk lepas lambat

Efeknya berlangsung selama waktu yang panjang, selama 30 hari hingga 120 hari.

Ada pupuk lepas lambat yang pupuknya diselimuti selaput, dan yang efek pupuknya diatur 

dengan mengatur jumlah yang dilarutkan, dll.

iii Pupuk bekerja lambat

Memerlukan waktu yang panjang hingga berefek, karena diurai oleh mikroba.

Ampas biji rapa, bubuk tulang dll. Antara pupuk kimia, juga terdapat pupuk yang efeknya 

dapat berlangsung selama satu tahun.

(4)Bentuk Pupuk dll.

Pupuk diolah dalam berbagai bentuk, sesuai 

dengan kemudahan dan keefektifan, misalnya 

bubuk, tablet, cairan, dan pupuk berbentuk pelet, 

yakni pupuk padat (pelet) yang berbentuk silinder.

Pada akhir-akhir ini, ada pupuk yang dibuat 

dengan mencampurkan pupuk kimia dengan 

pupuk organik.


� Pemupukan

(1)Cara Penggunaan Pupuk

Pemberian pupuk pada tanaman adalah pemupukan. Pemupukan terdiri dari pemupukan dasar 

dan pemupukan tambahan.

Pemupukan dasar adalah pupuk yang diberikan sebelum menanam tanaman.

Terutama memberikan pupuk lepas lambat yang efeknya bertahan lama.

Pemupukan tambahan adalah pupuk yang diberikan sesuai dengan pertumbuhan tanaman dll.

Menggunakan juga pupuk kerja cepat (pupuk buatan, pupuk cair dll.) yang efeknya segera 

muncul.

Pupuk cair juga dapat digunakan untuk menyemprot daun.

Pupuk diberikan dengan cara tidak langsung menyentuh pada biji dan akar, karena hal ini 

mengakibatkan tanaman menjadi layu.

Jika memberi pupuk yang berlebihan, konsentrasi garam dalam tanah akan meningkat, sehingga 

menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan tanaman.

Hal ini disebut gangguan garam.

Konsentrasi garam dapat diperiksa dengan mengukur konduktivitas listrik (atau EC/electro 

conductidity). Tanah yang memiliki nilai EC tinggi berarti banyak pupuk masih tersisa.

Pupuk diberikan sesuai dengan standar pemberian pupuk tergantung tanaman.

(2)Alat-Alat Pertanian yang Digunakan untuk Pemupukan 


○ Memahami komposisi pupuk dengan melihat kantung pupuk.

・Cara memahami pupuk buatan dengan catatan "10-8-8"

Komposisi pupuk adalah nitrogen 10%, fosfor 8%, dan kalium 8%.

Ini merupakan pupuk buatan biasa, karena total zat tersebut kurang dari 30%.

・Cara memahami bobot zat pupuk dengan catatan "10-8-8" (1 kantong isi 20 kg)

Nitrogen 20× 10

100=2 terkandung 2 kg nitrogen.

Fosfor 20× 8

100=1,6 terkandung 1,6 kg fosfor.

Kalium 20× 8

100=1,6 terkandung 1,6 kg kalium.


○ Menghitung jumlah pemberian pupuk yang diperlukan, berdasarkan standar pemberian pupuk.

(Soal) Cara penghitungan jumlah pemberian pupuk yang memenuhi standar pemberian pupuk

Standar pemberian pupuk untuk sayuran A (jumlah pemberian pupuk per 10 a)

Nitrogen (N) 21 kg

Sosfor (P) 23 kg

Kalium (K) 18 kg

Pupuk yang digunakan

 (persentase kandungan zat)

Amonium sulfat (N : 21%)

Superfosfat (P : 46%)

Kalium Klorida (K : 60%)

(Jawaban)

Hitungan

Amonium sulfat : 21

21 ×100=100(kg)

Superfosfat : 23

46 ×100=50(kg)

Kalium Klorida : 18

60 ×100=30(kg)


Jumlah pemberian pupuk = jumlah pemberian pupuk menurut standar pemberian pupuk

persentase kandungan zat ×100


11. Pembentukan Bedengan

(1)Bentuk Bedengan

Bedengan adalah media budidaya yang tanahnya ditimbun tinggi. Tujuan pembuatan bedengan 

adalah memperbaiki fungsi pembuangan air dan ventilasi.

Proses pembuatan bedengan disebut sebagai pembentukan bedengan. Pekerjaan tersebut 

dilakukan sebelum penanaman benih atau penanaman bibit.

Di lahanyang ada di tempat yang tingkat ketinggian air bawah tanahnya tinggi, membuat 

bedengan yang tinggi.


(2)Alat-Alat Pertanian yang Digunakan untuk Pembentukan Bedengan

Jika pembentukan bedengan dilakukan secara manual, menggunakan cangkul dll.

Jika pekerjaannya dilakukan dengan mesin, menggunakan traktor atau traktor tangan yang 

dipasang mesin pembentukan bedengan, ridger (alat pembuat alur) dll.




12. Pemangkasan Tunas Ujung, 

 Pemangkasan Daun dan Pemangkasan Buah

(1)Pemangkasan Tunas Ujung

Pemangkasan tunas ujung adalah proses 

untuk memotong tajuk batang tanaman.

Dengan melakukan pemangkasan tunas 

ujung, nutrisi dapat menyebar sampai 

daun dan buah.

Selain itu juga memudahkan 

manajemen budidaya dan proses panen.

(2)Pemangkasan Tunas Samping

Tunas samping keluar dari ketiak daun. 

Untuk mencegah berbuah yang berlebihan 

dan melebatnya daun, serta supaya bisa 

mendapat sinar matahari dengan baik, 

tunas samping tersebut dihilangkan.

(3)Pemangkasan Daun

Pemangkasan daun adalah proses 

untuk menghilangkan daun yang terkena 

penyakit dan daun yang berlebihan.

Dengan melakukan pemangkasan 

daun, sirkulasi udara menjadi baik, juga 

mendapat sinar matahari.


(4)Pemangkasan Tunas, Pemangkasan Bunga dan Pemangkasan Buah

Pemangkasan tunas, pemangkasan bunga dan pemangkasan buah adalah proses untuk memotong 

tunas, bunga dan buah yang berlebihan. Pemangkasan ini dilakukan saat jumlah tunas, bunga atau buah 

terlalu banyak, dan juga dilakukan saat memotong buah yang terkena hama atau buah cacat.

Dengan melakukan pemangkasan buah, mengonsentrasikan nutrisi dan air pada buah yang disisakan, 

dan menumbuhkan buah berkualitas tinngi.

Pada umumnya pemangkasan tersebut dilakukan dalam budidaya buah-buahan, tetapi diterapkan juga 

dalam budidaya sayur-sayuran seperti semangka, melon dan tomat.

13. Penyerbukan Buatan

Penyerbukan adalah melekatnya serbuk bunga pada 

kepala putik.

Di lingkungan yang penyerbukannya sulit terlaksana, 

dilakukan penyerbukan buatan dengan menempelkan 

serbuk bunga secara buatan.

Di dalam rumah kaca, dimanfaatkan serangga seperti 

kumbang madu, tawon kumbang dll.

Untuk proses penyerbukan stroberi, dimanfaatkan 

kumbang madu.

Pada semangka, melon dan labu dilakukan 

penyerbukan buatan agar pasti berbuah.


14. Perapian Ranting dan Pengikatan

(1)Perapian Ranting

Dalam proses pemangkasan ranting, ranting dipotong 

untuk mengatur jumlah ranting dan menatanya.

Dengan melakukan pemangkasan ranting, jumlah panen 

akan meningkat dan memudahkan pemeliharaannya.


(2)Pengikatan

Pengikatan adalah proses menata ranting pada tempat yang tepat dan diatur dengan tepat.

Dengan melakukan pengikatan, tanaman tidak akan jatuh dan ranting tidak akan padat. Selain itu 

juga menjadi dapat diterangi sinar matahari dengan baik, dan memudahkan pemeliharaannya.

Dalam hal pengikatan tomat, terong, timun dll., ranting (ranting utama dan ranting samping) 

diikat pada tiang penopang atau pita.


15. Pemanenan

(1)Pemanenan

Pemanenan adalah pekerjaan mengumpulan hasil panen.

Tanaman harus dipanen pada waktu yang tepat.

Contoh indikasi untuk panen tomat adalah warnanya, bayam adalah tingginya, timun adalah 

panjang buahnya.

Pemanenan sayuran, bunga dan buah-buahan banyaknya dilakukan secara manual, tetapi untuk 

wortel dan kentang sudah mulai mekanisasi.

(2)Alat-Alat Pertanian yang Digunakan untuk Pemanenan

 ① Alat-Alat Pertanian


 ② Mesin Panen




(3)Pra-pendinginan

Pra-pendinginan adalah proses mendinginkan sayur dan buah yang dipanen.

Tujuannya adalah menjaga kesegaran.

Panen pagi-pagi dilakukan karena ada efek pra-pendinginan ini.

Cara pra-pendinginan yang banyak digunakan adalah pra-pendinginan hampa udara. Selain itu, 

ada juga metode peredaran udara paksa dll.

Mekanisme pra-pendinginan hampa udara adalah mendinginkan sayur dengan meletakkannya 

dalam kondisi hampa udara di dalam peralatan, dan menyerap panas yang keluar dari sayur tersebut. 

Pendinginan dapat dilakukan secara cepat, sehingga waktu pra-pendinginan dapat dipersingkat.

16. Penggunaan Bahan Penutup

(1)Budidaya Terowongan

Budidaya terowongan adalah sebuah metode budidaya yang menutupi bedengan dengan bahan 

penutup berbentuk seperti terowongan.

Alat yang digunakan adalah tiang penopang dan bahan penutup.

Manfaat dari budidaya terowongan ini adalah dapat mempertahankan suhu udara, mencegah 

angin dan hujan, serta hama.

Sesuai dengan tujuannya, bahan penutup dapat dipilih dari vinil klorida, membran polietilena 

untuk pertanian, kain bukan tenunan, kain saringan, jaring anti serangga dll


(2)Budidaya Penutupan secara Langsung

Budidaya penutupan secara langsung adalah sebuah metode budidaya yang menutupi tanaman 

dengan bahan penutup yang secara langsung menyentuh pada tanaman atau dengan sedikit 

meruangkan.

Manfaat dari budidaya penutupan secara langsung ini adalah menstabilisasikan pertunasan, 

memperbaiki pertumbuhan tahap awal, mencegah angin dan hujan, serta hama dll.

Bahan penutup yang dapat digunakan adalah kain bukan tenunan, kain saringan dll.


(3)Pemulsaan

 ① Pemulsaan

Proses pemulsaan adalah menutupi permukaan tanah dengan jerami padi, membran plastik dll.

Manfaat-manfaat dari pemulsaan adalah seperti berikut.

  ・Mengatur suhu tanah, dan memperbaiki lingkungan pertumbuhan.

  ・Mempertahankan kondisi tanah tetap empuk, dan mencegah air dan pupuk keluar.

  ・Mencegah penyakit dan hama.

  ・Mencegah tumbuhnya gulma.

 ② Bahan Mulsa dan Karakteristiknya
Bahan penutup yang dapat digunakan adalah jerami padi, mulsa plastik dll.
Ada berbagai macam bahan dan warna dalam mulsa plastik.

Manfaatnya berbeda-beda tergantung warna plastik.
Jenis-jenis warna membran dan efeknya


Selain tersebut di atas, terdapat juga membran dua lapisan dari putih dan hitam (menekan 

peningkatan suhu tanah), membran silver yang memantulkan sinar matahari (menggunakan sinar 

matahari yang dipantulkan, menekan peningkatan suhu tanah, dan mencegah hama), membran 

berlubang yang memiliki lubang untuk penanaman, membran biodegradasi yang diurai mikroba 

(menghemat tenaga untuk membuangnya) dll. Membran dapat mencegah penetrasi air hujan ke 

tanah kecuali membran berlubang.

 ③ Alat-Alat Pertanian yang Digunakan untuk Pemulsaan



(4)Penanganan Membran

Membran yang telah digunakan untuk terowongan dan mulsa perlu hati-hati dalam penanganan 

setelah pemakaian. Pastikanlah diminta kepada ahli untuk penangannya.

Berdasarkan undang-undang dilarang membakarnya di lahan, karena dikhawatirkan 

menimbulkan gas berbahaya.

17. Pengetahuan Pengendalian Hama dan Gulma

(1)Pengendalian Hama

 ① Pola Pikir Mendasar

Menciptakan lingkungan yang sulit timbul hama.

Menemukan hama sejak dini, dan segera mengendalikannya sebelum menyebarluas.

 ② Pengendalian Hama dengan Pestisida Kimia

Pestisida kimia yang digunakan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit adalah obat 

Fungisida.

Pestisida kimia yang digunakan untuk pencegahan dan pengendalian hama adalah Insektisida.

 ③ Pengendalian Hama dengan selain Pestisida Kimia

i Metode budidaya

Menggunakan varietas yang kebal penyakit (varietas tahan penyakit).


Membudidayakan tanaman yang dapat menekan timbulnya hama. Misalnya kepadatan 

nematode dalam tanah akan berkurang jika membudidayakan bunga marigold.

Bakteri wabah panama di tanaman labu-labuan, kepadatannya akan menurun jika menanam 

genus bawang di akarnya.

ii Menggunakan musuh alami

Memanfaatkan serangga atau mikroorganisme yang memangsa hama, parasit dan mematikan 

hama.

iii Menggunakan feromon seks

Mengendalikan hama dengan memanfaatkan perangkap feromon.

Mengurangi hama generasi berikut dengan menghalangi perkawinan hama (gangguan 

perkawinan) dengan memanfaatkan dispenser feromon.

iv Menggunakan indra penglihat

Menempel pita reflektif terhadap kutu daun.

Mencegah hama dengan menyalakan lampu kuning.

Menarik dan mematikan hama dengan menggunakan pita perekat.

v Mengendalikan hama secara fisik

Mencegah masuknya hama dengan menggunakan jaring anti serangga.

(2)Pengendalian Gulma

 ① Pola Pikir Mendasar

Upayakan agar benih gulma tidak terbawa sampai lahan.

Secepatnya mencabut gulma, sebelum gulma menghasilkan benih.

 ② Harbisida

Pestisida kimia yang digunakan untuk pengendalian gulma adalah Herbisida.

 ③ Cara Pengendalian selain Menggunakan Herbisida

i Memasang mulsa yang dibuat dari bahan yang tidak tembus cahaya.

ii Selama proses, melakukan proses pengolahan tanah (menggarap tanah di alur antara 

bedengan), dan menggeser tanah ke pangkal tanaman.

iii Di lahan yang tidak ada tanaman, 

dilakukan pembajakan.


 ④ Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggunakan Herbisida

i Menggunakan Herbisida yang manjur untuk tiap jenis gulma. Dilarang menggunakan 

Herbisida di lahan pertanian pada jenis tanaman yang tidak terdaftar.

ii Mematuhi standar pemakaian Herbisida (tanaman yang dapat menggunakan, frekuensi 

pemakaian, tingkat konsentrasi dll.), dan menanganinya pada waktu yang tepat.

iii Peralatan yang telah digunakan untuk penyebaran Herbisida, tidak boleh digunakan untuk 

pengendalian hama.

iv Apabila tanamannya berada di dekat gulma sasaran, gunakanlah nosel dan penutup khusus 

supaya obatnya tidak terbang (drift) ke sekitarnya.





(3)Alat-Alat Pertanian untuk Pengendalian Penyakit dan Hama, serta 

Pengendalian Gulma

 ① Pengendalian hama




② Pengendalian Gulma








Mari kita latihan soal






Comments

Popular posts from this blog

KUMPULAN SOAL JFT VOCABULARY