4. Kegiatan Budidaya Padi
Di Jepang, pada umumnya dilakukan budidaya metode tanam pindah dengan mesin transplanter.
1 Persiapan Benih
(1)Struktur Benih
Benih padi terdiri dari beras coklat (yang terdiri dari embrio dan endosperma) dan kulit padi yang melindunginya.
Embrio memiliki organ yang akan menjadi daun dan akar setelah berkecambah, sedangkan endosperma mengandung nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhannya.
(2)Sterilisasi Benih
Melakukan sterilisasi terhadap sumber penyakit, yakni white-tip nematode of rice, gibberella fujikuroi, pseudomonas glumae, penyakit blas dll. yang ada di benih padi.
(3)Perendaman Benih Padi
Direndam sekitar selama 10 hari, supaya benih padi dapat menyerap cukup air.
(4)Mempercepat Pertunasan
Pada hari sebelum melakukan penanaman benih, mendorong pertunasan dengan menghangatkannya pada suhu 30 - 32°C.
Membuat bentuk benih dalam bentuk seperti dada merpati, yaitu bertunas sekitar 1 mm.
2.
2. Pembibitan
Pembibitan adalah menumbuhkan bibit untuk budidaya metode taman pindah dengan mesin transplanter.
Dalam proses pembibitan, pertama-tama mengisi tanah (media) yang mengandung pupuk di wadah pembibitan yang berukuran 60 cm (panjang) X 30 cm (lebar) X 3cm (tinggi), kemudian menyirami wadah dan menanamkan benih, lalu menutupinya dengan tanah.
Setelah ditutupi dengan tanah, kemudian menutupinya dengan bahan untuk mempertahankan suhu di dalam ruang pembibitan atau rumah kaca (Green House) untuk bertunas.
Setelah bertunas, menjajarkannya di rumah kaca (Green House), dan menutupinya sampai bibit menjadi warna hijau.
Menyiraminya dengan memperhatikan suhu udara dalam rumah kaca. Benih padi tersebut akan menjadi bibit yang disebut bibit muda setelah 20 sampai 25 hari masa budidaya, dan menjadi bibit yang disebut dengan bibit sedang setelah 30 sampai 35 hari.
3. Pengelolaan Sawah
(1)Persiapan Sawah
Sawah dibajak dengan traktor (rotary) dan diratakan. Setelah memasukkan air, tanah diaduk hingga empuk. Proses ini disebut sebagai pelumpuran.
(2)Pemupukan
Pupuk disebarkan di seluruh permukaan sawah sebelum proses pelumpuran. Namun, ada juga metode pemupukan bersamaan saat penanaman padi, yakni pemumpukan dilakukan saat menanam padi.
(3)Penanaman padi
Penanaman padi dilakukan dengan mesin transplanter yang memiliki kemampuan penanaman 2 baris sampai 8 baris. Dengan menggunakan mesin transplanter, penanamannya dilakukan dengan meruangkan 30 cm jarak di antar baris. Sedangkan jarak antar padi diatur dengan mesin transplanter. Biasanya diatur dalam rentang 10 sampai 30 cm.
(4)Pengelolaan Air
Setelah selesai proses penanaman padi, memasukkan air (proses ini disebut pemasukan air)
untuk melindungi bibit. Jika akar atau daun baru sudah keluar, memperbanyak batang baru (proses ini disebut penganakan) dengan mendangkalkan air.
Setelah itu, airnya dikeluarkan (proses ini disebut pengeringan sawah) atau dimasukkan sesuai dengan kondisi pertumbuhan.
(5)Penyemprotan Herbisida
Setelah selesai proses penanaman bibit, dilakukan penyemprotan Herbisida. Ada jenis-jenis seperti tipe granula, tipe flowable (mengalir) dll.
(6)Pengendalian Hama
Mengendalikan penyakit seperti penyakit blas, penyakit bercak cokelat dll.
Di daerah yang terdapat hama yang memakan daun atau malai setelah proses penanaman bibit, dilakukan pengendaliannya.
(7)Pemupukan Tambahan
Sekitar 15 sampai 25 hari sebelum malai keluar, memberi nitrogen dan kalium sebagai pupuk tambahan (pupuk untuk malai), untuk mendorong diferensiasi lemma dan mencegah degradasi lemma. Lemma adalah bunga pada tanaman suku padi-padian (Poaceae).
4. Pemanenan
Apabila sudah beralih ke tahap pertumbuhan generatif dari pertumbuhan vegetatif, malai akan terdiferensiasi. Tahap diferensiasi malai disebut sebagai tahap diferensiasi bibit muda.
Setelah sekitar 30 hari sejak diferensiasi bibit muda, malai akan keluar. Hal ini disebut keluar malai. Setelah 30 sampai 60 hari sejak keluar malai, masuk masa pemanenan.
Di hampir semua daerah, pemanenan dilakukan dengan Combine.
Combine berarti "mesin pemanen kombinasi dari mesin pemanen dan mesin perontok padi".
Pada umumnya, di Jepang, digunakan "Combine tipe perontokan otomatis".
5. Pengaturan dan Pengiriman
Gabah saat dipanen mengandung kadar air yang tinggi, yakni 20 hingga 27%, sehingga mengeringkannya dengan tenaga api sampai kadar airnya menjadi 14 hingga 15%.
Setelah proses pengeringan tersebut, menggilingnya untuk menghilangkan kulit padi, dan membuat beras coklat. Kemudian melakukan pengaturan untuk menghilangkan beras cacat dari beras coklat, dan mengirimkannya dalam kemasan kantong beras atau wadah fleksibel (flexible containers) isi 30 kg.
6 Pengelolaan Sawah setelah Panen
Setelah selesai proses pemanenan, sawah dibajak dengan traktor (rotary) untuk menimbuni merang, jerami dan gulma.
#Budidaya padi dengan biaya rendah
Terdapat beberapa cara budidaya padi dengan biaya rendah, termasuk ① Budidaya dengan penyemaian langsung, ② Budidaya dengan penanaman dengan jarak yang lebar.
① Budidaya dengan penyemaian langsung
Budidaya dengan penyemaian langsung adalah cara budidaya padi dengan menyebar benih secara langsung ke sawah, tanpa menanam bibit padi. Waktu kerja bisa menjadi lebih pendek dan alat-alat untuk pembibitan tidak diperlukan karena tidak ada proses pembibitan.
Dalam cara menyebar benih, terdapat penyemai langsung pada sawah berisi air, dan penyemai langsung pada sawah kering.
Penyemai langsung pada sawah berisi air adalah cara penyemai benih dalam tanah atau permukaan tanah setelah proses pengolahan tanah dan pelumpuran.
Menggunakan benih yang diselimuti dengan kalsium peroksida atau besi untuk meningkatkan perkecambahan.
Penyemai langsung pada sawah kering adalah cara penyemai benih ke sawah dalam kondisi kering, setelah berkecambah pun dijaga kondisi ladang, kemudian diisi air. Mesin penyebaran benih dapat mengggunakan mesin yang sama untuk tanaman gandum di ladang.
② Budidaya dengan penanaman dengan jarak yang lebar
Budidaya dengan penanaman dengan jarak yang lebar adalah cara budidaya yang menurunkan kepadatan penanaman dengan membuat jarak mesin penanam padi lebar.
Jika menggunakan jarak di antar baris 30cm seperti biasa, dan melebarkan jarak antar bibit dari 15cm menjadi 28cm, jumlah kotak pembibitan berkurang sejumlah 40% atau lebih. Dengan demikian, dapat mengurangi baik biaya produksi termasuk biaya benih dan bahan untuk pembibitan, maupun waktu kerja.
Budidaya dengan penyemaian benih secara langsung (trasnplanter serba guna yang dilengkapi penyebar benih)
Foto : Kutipan dari Buku Pedoman Kegiatan Pertanian
● Beras untuk pakan
Ketika padi digunakan sebagai pakan ternak, ada dua jenis yaitu; benih padi yang digunakan untuk pakan ternak dan padi WCS / silase seluruh tanaman ) yang memanfaatkan malai, batang dan daun yang pemanenannya secara bersama-sama.
Dalam pembudidayaan, perlu ada kerja sama antara petani padi dan peternak.
Silase seluruh tanaman padi (WCS padi) adalah pakan silase yang diproduksi dengan memanen buah padi sebelum matang. Dibudidayakan varietas khusus yang batang dan daunnya dapat dipanen dalam jumlah yang banyak.
Pemanenan dilakukan sekitar "tahap matang kuning" untuk meningkatkan mutu silase.
Beras untuk pakan merupakan pakan yang sangat baik yang dapat diproduksi dengan memanfaatkan sawah. Beras untuk pakan dapat diproduksi dengan cara budidaya dan mesin pertanian yang sama dengan beras untuk makanan pokok.
Selain menggunakan varietas konvensional, juga dikembangkan varietas beras khusus untuk pakan. Ciri khasnya adalah (1) dapat dipanen banyak, (2) karakteristik saat budidaya (tidak mudah patah dan mudah budidaya), (3) kebanyakan varietas memiliki daya tahan terhadap penyakit, (4) tidak dipengaruhi rasa nasi dan mutu beras coklat, (5) banyak varietas yang ukuran berasnya besar, dll.
Beras untuk pakan perlu diproduksi dengan biaya yang rendah, karena harga jualnya lebih murah daripada beras sebagai makanan pokok. Sehingga perlu kecerdikan untuk mengurangi biaya produksi dan memperoleh banyak hasil, misalnya dengan penanaman benih secara langsung dan penanaman dengan jarak yang lebar, menggunakan pupuk dari peternakan dll.
Comments
Post a Comment